Munafik adalah orang yang
lahiriahnya menampakan sesuatu (ucapan, perbuatan, atau sikap). Yang
sesungguhnya bertentang dengan apa yang tersembunyi dalam hatinya, seperti
orang yang pura-pura memeluk agama Islam padahal dalam hatinya ia telah kafir.
Atau, seperti orang yang menyimpan sikap permusuhannya dengan berlagak
bersahabat. Tingkah laku demikian dalam agam Islam disebut nifaq, sedangkan
pelakukanya dinami munafiq.
Baik al-Qur’an maupun al
Hadits, keduanya sangat membenci nifaq (kemunafikan) dan mengucap bahkan
mengancam orang-orang munafik. Mereka, sebagaimana diisyaratkan Al-Qur’an,
sangat berbahaya bagi agama Islam dan pemeluknya. Oleh karena itu, Al-Qur’an
mengingatkan umat Islam supaya selalu berhati-hati dan waspada terhadap kaum
munafik atau hipokrit.
Orang-orang munafik juga
berusaha menjerumuskan orang mukmin jatuh dalam murka Allah diantara
usaha-usaha tersebut adalah:
1. Menghalangi orang mukmin dari
taat kepada Allah dan rasulnya. Dalam surah an-Nisa ayat 61 dinyatakan, “Apabila
dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah
telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu Lihat orang-orang
munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.”
2. Mengajak kepada kekafiran.
Hal ini tercermin dalam firman Allah pada surah An-Nisa yat 89. “Mereka
ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu
kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka
penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika
mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan
janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan
(pula) menjadi penolong” Selain itu juga Allah menjelaskan bagaimana salah
satu bentuk sikap orang munafik dalam surah Al-Munafiqun ayat 7 “mereka
orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): "Janganlah kamu
memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada disisi
Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)." Padahal
kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik
itu tidak memahami.”
3. Amar munkar (memerintahkan
kepada yang munkar). Berkenan dengan hal ini, Allah telah berfirman dalam surat
at-Taubah ayat 67, “Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian
dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang Munkar dan
melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya[648]. mereka
telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang
munafik itu adalah orang-orang yang fasik.”
4. Mudah bersumpah dengan nama
Allah untuk mrnutup-nutupi perbuatannya. Dalam al-Qur’an surat at-Taubah ayat
74, Allah berfirman: “Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan
(nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu).
Sesungguhnya mereka telah mengucapkan Perkataan kekafiran, dan telah menjadi
kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat
mencapainya[650], dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali
karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka
jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka
berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia
dan akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak
(pula) penolong di muka bumi.”
Uraian Allah tegas,
orang-orang munafik serupa dengan orang fasik,
sama-sama melupakan Allah dan lupa diri mereka sendiri. Mereka tidak
ingat lagi, mana yang harus dilaksanakan dalam hidup ini, bertolak belakang
dengan perjalanan orang beriman.
Munafik termasuk golongan
yang lemah dalam mengikut hak (kebenaran) dan lemah pula dalam menentang
kebathilan. Mereka sedikitpun tidak mempunyai kekuatan bagi dirinya sendiri,
karena itulha ia tidak mampu menerima kebenaran. Nafsunya sangat ganasdan
rakus, karena selruhnya telah dikuasi oleh kebathilan. Dia tidak mampu
lagi mengekang diri sendiri.
Orang menufik ini takut
menentang para penganjur kebenaran, lalu berpura-pura menyatakan keimanannya,
meskipun dia tidak punya kekuatan maupun kemampuan untuk menerima kebenaran.
Mereka ini lebih berbahaya daripada kaum kafir, sebab kaum kafik menolak dan
menentang secara jelas, sedangkan orang munafik mengaku beriman hanya untuk
mencari perlindungan dan demi kepentingan pribadi.klik disini http://artikel-islamc.blogspot.co.id/2013/06/sifat-orang-munafik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar