KEUTAMAAN IKHLAS
Abu Sa'id Al-Khudriy radiyallahu anhu meriwayatkan bahwa pada waktu Haji wada', Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
"Semoga Allah mencerahkan orang yang mendengar kata-kataku lalu
menjaganya. Betapa banyak orang yang membawa pemahaman, tetapi ia
sendiri tidak paham. Tiga hal yang seorang mukmin tidak akan dengki
terhadapnya; mengikhlaskan amal kepada Allah, memberikan loyalitas
kepada para pemimpin kaum muslimin dan selalu bergabung dengan jamaah
mereka." (HR. Al-Bazzar dengan isnad hasan dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya).
Hadist diatas memberi pengarahan
bahwa ketiga hal diatas dapat memperbaiki hati (menjauhkan dari sifat
dengki). Barangsiapa menjadikan ketiganya sebagai akhlak, pasti hatinya
akan bersih dari khianat maupun kerusakan.
Seorang hamba hanya akan akan selamat dari godaan setan dengan keikhlasan. Allah subhanallah wa ta'ala berfirman, mengungkapkan pernyataan iblis,
"Kecuali hamba-hamba Mu yang selalu ikhlas" (Shad:83).
Apabila suatu amal telah
tercampuri oleh harapan-harapan duniaawi yang disenangi diri dan hati
manusia_sedikit ataupun banyak_ maka kejernihan amal itu sendiri telah
tercemari. Hilanglah pula keikhlasannya. Sulitnya ikhlas dalam setiap
amalan atau ibadah digambarkan oleh sebuah pepatah,
"Barangsiapa yang sesaat dari umurnya telah dengan ikhlas, hanya mengharap wajah Allah, pasti ia akan selamat".klik disini http://tarbiyahkehidupan.blogspot.co.id/2010/10/belajar-ikhlas-sulit-tapi-bukan-tidak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar